Kamis, 20 Oktober 2022 Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) menghadiri Aksi Kamisan ke-749 membawa refleksi delapan (8) tahun rezim Presiden Jokowi yang anti-HAM dan anti-demokrasi.
Pertama, PBHI menegaskan, selama 8 tahun terakhir, Presiden Jokowi memposisikan HAM dan Kekuasaan dalam kondisi perang. Indikatornya:
1) Presiden Jokowi merebut dan mencerabut para pegiat HAM, korban, dan tokoh dari akar rumput untuk dijadikan antek kekuasaan lalu berbalik melawan korban.
2) Para Pelanggar HAM diberi kursi di lingkaran kekuasaan untuk kembali menindas masyarakat dan korban, misalnya Prabowo, Untung Budiharjo, Wiranto, dan lainnya.
3) Struktur negara di bidang HAM yang seharusnya membela korban, memberantas korupsi, memeriksa maladministrasi malah dirusak dari dalam dengan kuda troya dan dijadikan kaki tangan kekuasaan, berbalik menindas korban, seperti Komnas HAM, KPK, Ombudsman, dan banyak lagi.
4) Hukum dan Sistem Peradilan yang harusnya jadi platform remedy justru diperalat untuk mencuci dosa pelanggaran HAM Berat dan menyelamatkan Para Pelanggarnya, seperti Keppres 17 Tahun 2022 mengenai Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat masa lalu secara Non-yudisial, Peradilan Fiktif tragedi Paniai Berdarah 2014.
Kedua, terjadinya perang artinya ada ancaman terhadap kemanusiaan. PBHI kembali menegaskan bahwa tidak pernah ada hak asasi yang diberi. Hak asasi harus direbut kembali, dari genggaman penguasa.
Kemudian, konsolidasi korban dan jejaring HAM menjadi kunci, jangan sampai ada yang gugur atau kabur lalu terlepas dari barisan perlawanan. Sehingga harus berpegangan tangan erat dan dalam kondisi sigap. Pilihannya hanya ada 2, korban disergap atau korban yang sergap.
Terakhir, PBHI mengingatkan, 2 tahun menjelang drama politik 2024, akan terjadi wabah Amnesia yang membuat lupa akan pelanggaran HAM dan penjahat HAM. Jargon politik dan fasilitas kekuasaan sering menjebak rakyat. Istilah “lesser evil” atau pertanyaan mana yang lebih baik di antara yang buruk, akan membawa nasib korban kian memburuk.
HIDUP KORBAN!
JANGAN DIAM!
LAWAN!