Kamis, 23 Februari 2023 — PBHI menyelengarakan workshop untuk menjaring masukan sebagai bahan penyusunan Buku Saku Advokasi Paralegal, mengenai keadilan ekologis bersama rekan-rekan jaringan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). Diskusi ini mendiskusikan berbagai ide, saran, serta pengalaman yang perlu dan penting untuk ada dalam substansi buku saku advokasi paralegal tersebut.
Dalam pembahasan terkait substansi dalam buku tersebut, terdapat beberapa poin utama dari berbagai peserta yang hadir. Zainum dari AMAN memaparkan bahwa menentukan sasaran pembaca adalah langkah awal yang sangat krusial dalam menulis muatan buku saku ini. Selain itu, penggunaan bahasa sesederhana mungkin diperlukan agar dapat mudah dipahami dan bisa digunakan oleh masyarakat secara luas.
Catur dari RHI dan Aiqoni dari SETARA menjelaskan penyusunan buku ini s diperuntukkan untuk menjembatani pemahaman masyarakat dan teknis pembelaan hukum sehingga langkah-langkah yang dijelaskan dalam buku harus dapat dengan mudah diaplikasikan dan dapat membangkitkan kepercayaan diri komunitas korban. Kepercayaan diri atas kemampuan dan kemandirian ini akan membangkitkan semangat advokasi terhadap komunitasnya.
Lebih luas lagi Ronny (WALHI) dan Wiwin (JATAM) menyampaikan urgensi pengantar untuk membawa pembaca pada pemahaman konteks atau situasi yang sedang dan akan dihadapi, khususnya terkait perjuangan untuk merebut hak atas lingkungan hingga upaya advokasi terhadap isu keadilan ekologis.
Masukan serta catatan dalam diskusi tersebut menjadi masukan berharga dalam proses penyusunan buku saku. Diharapkan buku saku ini dapat disebarluaskan dan digunakan oleh paralegal sebagai tool untuk mendampingi para korban dalam mengadvokasi keadilan iklim.