Penulis : Antonius Cahyadi
Cover : Soft Cover
Halaman : 73 Halaman
Berat : 130 gr
Ukuran : 15,5 x 24 cm
Kritik Foucauldian adalah kritik yang ditujukan pada modernisme. Kritiknya dijiwai oleh estetisasi diri (Aesthetization of the self). Dengan estetika sebagai etika, Foucault ingin meretas modernisme yang telah begitu positivis, industrialis dan kapitalis sehingga mendehumanisasi manusia. Foucault mengambil titik ekstrim dari modernisme yaitu anti-modernisme untuk melihat kondisi modernitas. Maka, ketika berbicara tentang hukum yang juga merupakan bagian dari modernitas, Foucault menawarkan penghancuran. Alasannya Foucault melihat bahwa hukum adalah instrumental teknis yang menjadikan pematuhan atau docilisasi yang sangat berorientasi pada kuasa kapitalis terealisir. Dengan docilisasi inilah manusia modern didehumanisasi, karena hanya dilihat utilitas dari dimensi ekonominya saja. Kritiknya tentang docilisasi lebih terlihat dalam governmentalisasi atau etatitasi. Di sini ia melihat negara, aparat dan hukum-hukumnya menjadi alat efektif untuk pematuhan. Ideologi disiplin yang begitu membius orang akan kebahagian ketertiban dan kedamaian adalah contoh proses ini. Di bidang hukum proses ini terlihat dalam legalisme dan positivisme hukum.
Karya tulis ini adalah karya yang mencoba menyajikan wacana kritis terhadap hukum lewat pewacanaan pemikiran kritis Foucault. Konteks pemikirannya yaitu kondisi modernisme dan krisis yang dialami karena kondisi modernitas, termasuk legalisme atau positivisme hukum, coba dipaparkan terlebih dahulu. Baru, setelah itu masuk ke dalam paparan pemikiran kritis Foucauldian. Di bagian akhir dari tulisan ini coba disajikan simpulan dan refleksi yang berisi evaluasi terhadap penulisan wacana kritis Foucauldian. Tujuan penulisannya tidak semata-mata menyajikan wacana kritis Foucauldian, tetapi menyajikan sebuah wacana kritis tentang hukum. Maka, di bagian refleksi karya ini dapat ditemukan refleksi tentang karya tulis ini sendiri yang menyangkut sistematikanya. Karya ini menjadi semacam sepenggal kisah kritisisme yang mencoba menanggapi situasi kontekstual yang dihadapi penulis.